Kemuliaan dan Keutamaan Doa
DAFTAR ISI
- Keutamaan dan Kemuliaan Do’a
- Penghalang-Penghalang Do’a
- Orang-Orang yang Dikabulkan Do’anya
- Waktu-Waktu yang Mustajab
- Memaksimalkan Waktu-waktu Mustajab Dalam Berdoa
- Berdoa Dengan Mengangkat Tangan
- Hubungan Antara Do’a dan Dzikir
- Mengusap Wajah Dengan Kedua Tangan Setelah Berdoa
- Kelemahan Hadits Mengusap Muka Sesudah Berdo’a
Do’a adalah ibadah berdasarkan firman Allah :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
“Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. [Ghafir/40:60].
Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Syaikh Taqiyuddin Subki berkata : Yang dimaksud doa dalam ayat di atas adalah doa yang bersifat permohonan, dan ayat berikutnya ‘an ‘ibaadatiy menunjukkan bahwa berdoa lebih khusus daripada beribadah, artinya barangsiapa sombong tidak mau beribadah, maka pasti sombong tidak mau berdoa.
Dengan demikian ancaman ditujukan kepada orang yang meninggalkan doa karena sombong dan barangsiapa melakukan perbuatan itu, maka dia telah kafir. Adapun orang yang tidak berdoa karena sesuatu alasan, maka tidak terkena ancaman tersebut. Walaupun demikian memperbanyak doa tetap lebih baik daripada meninggalkannya sebab dalil-dalil yang menganjurkan berdoa cukup banyak.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/143516-kemuliaan-dan-keutamaan-doa.html